Saturday, 15 July 2017

Aplikasi Jahat bisa kedetek Android Nougat?

Belakangan ini beredar kabar tentang banyaknya Aplikasi di Google Play yang terinfeksi malware dan membahayakan Sistem Android. Sebagian serangan berbahaya ini bisa dihindari dengan memeriksa perizinan Aplikasi atau menghindari pemasangan Aplikasi yang tak jelas keamanannya.
Google pun turut bertanggung jawab mengamankan setiap smartphone Android.Untuk itu, diam-diam perusahaan raksasa bermarkas di Silicon Valley itu memperkenalkan sebuah fitur keamanan baru di Android Nougat 7.1 yang disebut panic detection mode alias panic button.
Fitur ini memiliki kegunaan untuk mendeteksi aplikasi-aplikasi bersifat jahat. Fitur ini melacak berapa kali pengguna menekan tombol back selama periode waktu tertentu. Saat tombol ditekan sekitar 0,3 detik atau lebih cepat, fitur ini akan menonaktifkan dan membatalkan perintah kerja aplikasi, serta mengirim kembali kamu ke homescreen smartphone.
Fitur ini berguna untuk mencegah Aplikasi jahat masuk ke smartphone. Deteksi dari panic button berupaya untuk memudahkan pengguna ke luar dari aplikasi-aplikasi jahat. Nah, ketika fitur tersebut aktif dan pengguna sudah ada di Home, pengguna bisa menghapus Aplikasi jahat yang dimaksud.
Hadirnya fitur ini akan sangat memudahkan pengguna, apalagi saat sebuah Aplikasi jahat berulang kali menolak dinonaktifkan. Modus panic button ini mendeteksi pengguna yang berusaha ke luar dari sebuah Aplikasi.
Sayangnya, saat ini jumlah pengguna Android yang menjalankan Android Nougat baru 0,9 persen dari total pengguna Android.

Monday, 10 July 2017

Uji coba 5G

Jika di Indonesia teknologi jaringan 4G saat ini masih tergolong baru dan masih belum semua lokasi dapat menikmatinya, namun rupanya kini sudah muncul teknologi baru penerusnya yakni 5G. Meskipun baru akan digunakan pada beberapa tahun kedepan, namun sejumlah perusahaan teknologi di dunia sudah mulai mencoba jaringan 5G ini dengan teknologi masing-masing.
Baru-baru ini giliran raksasa asal Amerika Serikat Apple yang mendapatkan lisensi untuk dapat menguji coba teknologi jaringan 5G tersebut. Komisi Komunikasi Federal (FFC) Amerika Serikat telah memberi persetujuan kepada Apple untuk mendapat lisensi eksperimental yang memungkinkan Apple menguji teknologi jaringan 5G. dengan dikeluarkannya lisensi tersebut, mencakup beberapa hal diantaranya spektrum gelombang milimeter jarak pendek di pita 28Ghz dan 39Ghz.
Uji coba ini sebenarnya bertujuan untuk dapat mengetahui data teknikal yang relevan dan nantinya akan digunakan ketika pabrikan akan meluncurkan perangkat yang mendukung jaringan 5G di masa mendatang. Hal ini pun menjadi sebuah pertanyaan apakah Apple akan meluncurkan iPhone selanjutnya dengan dibekali teknologi 5G ini? Hal tersebut tentu masih perlu dikaji, pasalnya kalaupun perangkat sudah mendukung jaringan 5G, operator seluler yang menyediakan 5G pun terbilang belum ada.
Namun yang pasti, hal tersebut tentu semakin memperkuat Apple sebagai raksasa teknologi yang terus melakukan inovasi untuk dapat menjadi yang terdepan. Seperti diketahui Apple kabarnya akan meluncurkan varian terbaru iPhone yakni iPhone 8 dalam waktu dekat. Banyak yang menebak-nebak iPhone 8 nantinya akan membawa bekalan teknologi baru yang lebih canggih dari generasi terdahulunya.
Pasalnya, setiap peluncuran produk terbaru Apple memang selalu ada hal baru yang menarik untuk dibahas. Seperti pada saat peluncuran iPhone 7 pada beberapa waktu lalu, di mana Apple menghilangkan jack audio 3,5 mm yang kemudian menjadi perbincangan hangat diberbagai media dan forum. Bahkan tak jarang langkah yang dilakukan Apple menjadi sebuah trendsetter yang diikuti oleh pabrikan gadget lain. Sehingga patut ditunggu kapan Apple akan membekalkan teknologi 5G ini kepada perangkatnya.