Thursday 13 September 2018

7 Tips Untuk Mengelola Informasi Hukum Dengan Teknologi


Industri hukum jarang digambarkan sebagai industri yang kreatif. Tetapi karena kebutuhan klien - dan fokus mereka pada efisiensi dan hasil hukum harus terus berinovasi dan mendorong batas-batas hukum dan teknologi. Dengan mengintegrasikan teknologi state-of-the-art untuk memecahkan masalah hukum yang kompleks, pengacara dapat memanfaatkan alat-alat teknologi yang canggih untuk mendapatkan keunggulan yang kompetitif.
Berdasarkan keberhasilan Bricker & Eckler baru-baru ini dengan solusi teknologinya, LandTracker, di sini kita jadi tahu bagaimana kita dapat menggunakan teknologi canggih untuk mengelola kasus. Dengan kantor di seluruh negara bagian, Bricker & Eckler adalah salah satu firma hukum terkemuka di Ohio. Bricker mewakili berbagai klien, dengan kekuatan khusus dalam mewakili perawatan kesehatan, sektor publik, layanan keuangan, dan klien energi di Ohio dan sekitarnya.
Berikut adalah beberapa kiat dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam praktik hukum:
1. Berpindah dari pemikiran yang Linear
Fakta bahwa teknologi dapat mengatur informasi dengan cara yang cerdas (non-linier). Berupa data keuangan, geografis, pribadi atau waktu/tanggal terkait, mungkin ada beberapa lapisan hubungan yang dapat mempengaruhi bagaimana suatu kasus atau transaksi ditangani. Tidak seperti spreadsheet sederhana, aplikasi yang dapat menganalisis  dan sering mengotomatiskan  organisasi dan penggunaan data multi-sisi dengan cara yang mudah dimengerti.
2. Fokus pada klien
Sama seperti layanan hukum yang berpusat pada klien, solusi teknologi juga harus mempertimbangkan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang dari klien. Dengan kata lain, kolaborasi dengan tim klien penting di setiap fase pengembangan.
3. Alokasi biaya
Pengembangan solusi perangkat lunak sering membutuhkan investasi waktu dan uang di muka. Namun, ketika tujuan dan penggunaan sistem di masa depan dipahami dengan baik pada awal proyek, firma hukum dan klien dapat menentukan dengan lebih baik bagaimana mengalokasikan biaya.
4. Bangun tim
Jangan takut untuk melihat keluar dari organisasi kita untuk membentuk tim yang kompeten.
5. Jangan ciptakan kembali ‘roda’
Aplikasi yang ada sering dapat diintegrasikan ke platform lain, yang mengurangi waktu pengembangan yang mahal.
6. Melatih dan mendidik
Karena solusi teknologi seringkali dikustomisasi, mereka yang menggunakan platform perlu diinformasikan dan dilatih pada setiap fase pengembangan. Demikian juga, mengembangkan user interface friendly, dapat memberdayakan orang lain untuk menggunakan dan mengelola platform tanpa bantuan dari mereka yang membuatnya.
7. Daur ulang
Setelah pengembangan sistem selesai, teknologi mungkin tidak usang. Setelah satu platform dibangun, cari cara untuk menerapkan sistem ke klien lain atau jenis masalah lainnya.

0 komentar:

Post a Comment

Yang penting sopan, dan jangan nyampah, ditunggu kunjungan berikutnya yah :)