Thursday, 30 August 2018

Dosen dan Mahasiswa STTNF berkontribusi dalam Sarasehan Teknologi Informasi Untuk Koperasi


Dalam rangka memperingati Hari Koperasi 12 Juli, PT SKK - Perseroan milik koperasi, Tanibox dan komunitas BlankOn menyelenggarakan acara Sarasehan Teknologi Informasi untuk Gerakan Koperasi Indonesia bertema “Teknologi BLOCKCHAIN untuk Koperasi”. Koperasi masa kini, apalagi ke depan, mau tidak mau harus memanfaatkan dan menerapkan teknologi informasi (TI) yang telah berkembang sedemikian pesat dan masif, jika tidak ingin tertinggal, mengalami kemunduran, bahkan bisa jadi lenyap.
Selasa (10/7), Pembukaan acara dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan KUKM Provinsi Bali, dihadiri oleh 40 peserta dari Kepala bagian, Staf Manager IT, General Manager, Pengurus dan Pengawas Koperasi juga dihadiri oleh 72 orang lebih dari 40 orang yang diundang, berasal dari beberapa wilayah di Indonesia, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Lampung, Babel, Jabar, Jatim, Bali sendiri, bahkan luar negeri yaitu Timor Leste tersebut, menghadirkan nara sumber pakar TI dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah dan Jawa Timur; Pengembang BlankOn dan komunitas FLOSS Indonesia; PT Sakti Kinerja Kolaborasindo, yaitu perseroan milik koperasi, didirikan oleh beberapa Koperasi (CU, Kopdit, KSP) sebulan lalu di Probolinggo.
Pembicara pertama oleh Rusmanto Maryanto (Dosen Teknologi dan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri (STTNF)) membahas tentang Teknologi BLOCKCHAIN untuk Koperasi, berbicara tentang Blockchain dari dasar, cara kerja, istilah, teknologi yang digunakan Blockchain dan ide kolaborasi yang dapat digunakan oleh koperasi. Rusmanto, narasumber dari pengurus Asosiasi Open Source Indonesia memaparkan bahwa blockchain adalah teknologi masa depan untuk data yang sangat besar dan kompleks, terdistribusi sehingga tersederhanakan, terkontrol, aman dan fair. Koperasi bisa menerapkan teknologi ini untuk berbagai transaksi antar dan antara anggota, antar dan antara lembaga koperasi secara aman dan fair, tanpa harus melalui pihak ketiga seperti bank dan sebagainya. Lebih jauh, beliau mengatakan bahwa teknologi blockchain telah diterapkan oleh asosiasi Credit Union di Amerika (CUNA dan MWCUA) dengan membentuk CULedger.
Pembicara kedua membawakan tema Kolaborasi Koperasi dan Komunitas FLOSS Indonesia, narasumber: Firdaus Putra, beliau memulai dengan membuka data dan fakta yang terjadi di dunia sekaligus bagaimana gagasan berkolaborasi antara Koperasi dan Komunitas FLOSS mewujudkan demokrasi ekonomi yang tidak lagi dipegang oleh 1 orang melainkan semua anggota koperasi. Pendiri dan CEO Kopkun Institute tersebut mengusulkan agenda strategis koperasi mendatang antara lain: konsolidasi pasar bersama melalui teknologi keuangan, rekayasa kelembagaan koperasi melalui pemekaran, dan kolaborasi multipihak.
Pembicara ketiga perkenalan PT Sakti Kinerja Kolaborasindo (perseroan milik koperasi)–PT SKK-SAKTI oleh Hanna dan Tim SiCUNDO-SAKTI yang memperkenalkan sebuah Aplikasi SAKTI.Link yang merupakan aplikasi untuk anggota yang terdaftar di koperasi dimana koperasi tersebut menggunakan SAKTI.Online. SAKTI.Link mempermudah anggota untuk mengakses informasi saldo rekening ponsel, pembayaran SAKTI.Pay, cek transaksi SAKTI.Pay, dll. Adapun proses registrasi yang mudah menggunakan KTP/SIM untuk identitas resmi dan mendapatkan token yang dikirimkan melalui sms dan mendapatkan Cashback setelah diminta untuk registrasi aplikasi sakti link.
Dan pada kesempatan berbeda dihari kedua Endy Chandra, Direktur PT SKK memperkenalkan MyCOOP, salah satu produk PT SKK. Di dalamnya ada berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi mana pun dan anggotanya untuk saling terhubung dan bertransaksi secara mudah dan aman. Misi besarnya adalah bagaimana membuat koperasi Indonesia besar, menyatu dalam perbedaan dan kuat.
Pembicara keempat oleh Ibu Retno Ika (CPO dari TaniBox), memulai dengan memperkenalkan TaniBox sebagai perusahaan terintegrasi teknologi menerapkan Blockchain dan IoT, menyajikan data problem yang terjadi disitu timbul peluang dan potensi koperasi di sektor Agrikultur. Produsen (petani, koprasi petani, pengusaha agri kulture) Mitra (terlibat dalam membantu proses Produsen) hingga sampai ke tangan Konsumsi, dan sebagian belajar dari ahli di bidang teknologi dari negri tetangga Estonia (Sebelah selatan Finlandia).
Fenomena dihari kedua, Pesta Rilis BlankOn XI Uluwatu. Tim BlankOn membuat 2 sesi dimana sesi awal dijelaskan oleh Estu Ferdani selaku manajer rilis BlankOn XI Uluwatu yang menjelaskan tentang awal BlankOn, komposisi Tim Pengembang dan Proyek dimana hasil dari komunitas BlankOn adalah mencetak SDM yang kompeten dari bidang melalui kontribusi di Proyek Open Source. Dilanjutkan oleh pembicara kedua dari Tim Humas Blankon dimana menjelaskan Fitur-fitur terbaru BlankOn XI Uluwatu yang baru Rilis Bulan Mei 2018, tantangan pemanfaatan teknologi di global yang serba cepat dan kolaborasi yang dapat terjalin dengan koperasi. Mahasiswa STTNF yang ikut serta berperan dalam komunitas ini adalah Herpiko sebagai Koordinator Riset di BlankOn dan Slamet Santoso sebagai Koordinator Humas di BlankOn.

Wednesday, 15 August 2018

Mahasiswa STTNF Mengikuti Sertifikasi IT CLUB STT-NF


Di bulan Agustus 2018 ini, Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri (STT-NF) telah melaksanakan Sertifikasi Mikrotik MTCRE yang diadakan oleh IT Club Networking dan Sertifikasi Google Cloud yang diadakan oleh IT Club Abraincode STT-NF. Jumlah peserta yang mengikuti sertifikasi ini kurang lebih terdapat 10 peserta pada masing-masing sertifikasi dan dilaksanakan di Gedung B Kampus STT-NF.  Ali Imran, merupakan mahasiswa beastudi STT-NF yang juga mengikuti Sertifikasi Mikrotik MTCRE. Kegiatan tersebut selain Ali diikuti juga oleh rekan-rekan beastudi lainnya, mahasiswa kelas reguler, dan mahasiswa kelas karyawan. Selain dua Sertifikasi IT diatas STT-NF juga memfasilitasi banyak sertifikasi nasional maupun internasional.
Sertifikasi IT ini bertujuan agar mahasiswa STT-NF dapat mengetahui cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknisnya di bidang IT juga sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja selepas menyelesaikan pendidikannya di STT-NF. Selamat kepada para peserta yang telah lulus dan mendapatkan Sertifikasi IT, terutama bagi penerima beastudi yang ilmunya kelak dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Teknologi nano, kunci teknologi masa depan



Teknologi selalu menjadi pembahasan menarik bagi semua orang. Tidak hanya yang bergelut dibidang IT saja, tapi juga orang awam dari semua kalangan. Bagaimana tidak, teknologi merupakan faktor utama penentu maju atau tidaknya sebuah bangsa, bahan hal ini telah turun temurun dari zaman ke zaman, mulai dari zaman manusia pertama sampai saat ini.
Berbicara masalah teknologi, saat ini para pakar dan ilmuan IT tengah mengembangkan salah satu teknologi terbaru yaitu nano teknologi. Sebuah teknologi yang disusun dari perangkat-perangkat berukuran nano (0,000000001 m). ukuran ini jika dibandingkan maka 50.000 lebih kecil dari rambut manusia. Perangkat yang digunakan berukuran 1 – 100 nano meters, dari ukuran inilah para pakar sains menamai teknologi ini sebagai teknologi nano.
Teknologi nano ini bukan merupakan hal yang baru. Pertama kali konsep nanoteknologi diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American PhysicalSociety di Caltech (California Institute of Technology), 29 Desember 1959 dengan judul “There’s Plenty of Room at the Bottom”. Richard Feynman adalah seorang ahli Fisika dan pada tahun 1965 memenangkan hadiah nobel dalam bidang fisika. Istilah Nanoteknologi pertama kali diresmikan oleh Prof Norio Taniguchi dari Tokyo Science University tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On Basic Concept of ‘Nano-Technology’,” Proc. Intl Conf. Prod. Eng. Tokyo, Part II, Japan Society of Precision Engineering, 1974. Pada tahun 1980-an definisi Nanoteknologi dieksplorasi lebih jauh lagi oleh Dr. Eric Drexler melalui buku yang berjudul “Engines of Creation : The Coming Era of Nanotechnology”.
Teknologi Nano adalah teknologi masa depan. Diperkirakan 5 tahun kedepan seluruh aspek kehidupan manusia akan menggunakan produk-produk yang menggunakan teknologi nano yang diaplikasikan dalam bidang Medis & pengobatan, Otomotif, Komputer, Kosmetik, Farmasi Tekstil, Militer, Lingkunagan hidup maupun konservasi energi.